ERP
(Enterprise Resource Planning)
Enterprise
Resource Planning (ERP) atau Perencanaan sumber daya perusahaan adalah sistem
terpadu berbasis komputer yang digunakan untuk mengelola sumber daya internal
dan eksternal berwujud termasuk aset, sumber daya keuangan, bahan, dan sumber
daya manusia. Ini merupakan arsitektur perangkat lunak yang bertujuan untuk
memfasilitasi aliran informasi antara semua fungsi bisnis dalam batas-batas
organisasi dan mengelola hubungan dengan para stakeholder di luar. Dibangun di
atas sentralisasi database dan biasanya menggunakan platform komputasi yang
umum, sistem ERP mengkonsolidasi semua operasi bisnis menjadi perusahaan
seragam dan lingkungan sistem yang luas.
Sejarah
dari ERP sendiri yaitu, berkembang dari Manufacturing Resource Planning
(MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement
Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya
menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan,
invoice dan akunting perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan
membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi,
manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.
Asal
istilah MRP vs ERP – Manufaktur sistem manajemen telah berkembang secara
bertahap selama 30 tahun dari cara sederhana menghitung kebutuhan bahan untuk
otomatisasi dari seluruh perusahaan. Sekitar tahun 1980, lebih-banyaknya
perubahan pada ramalan penjualan, penyesuaian kembali entailing terus-menerus
dalam produksi, serta parameter unsuitability ditetapkan oleh sistem, yang
dipimpin MRP (Material Requirement Planning) untuk berkembang menjadi sebuah
konsep baru: Manufacturing Resource Planning (atau MRP2 ) dan akhirnya generik
konsep Enterprise Resource Planning (ERP).
Inisial
ERP berasal sebagai perpanjangan dari MRP (bahan persyaratan perencanaan
kemudian perencanaan sumber daya manufaktur) dan CIM (computer-integrated
manufacturing) dan diperkenalkan oleh perusahaan riset dan analisis Gartner.
Sistem ERP mencoba untuk mencakup semua fungsi dasar dari suatu perusahaan,
terlepas dari organisasi bisnis atau piagam. Non-manufaktur usaha, organisasi
nirlaba dan pemerintah sekarang semua menggunakan sistem ERP.
Untuk
dipertimbangkan sebuah sistem ERP, sebuah paket perangkat lunak harus
menyediakan fungsi setidaknya dua sistem. Sebagai contoh, sebuah paket
perangkat lunak yang menyediakan kedua penggajian dan fungsi akuntansi secara
teknis bisa dianggap sebagai sebuah paket perangkat lunak ERP.
Namun,
istilah ini biasanya diperuntukkan bagi lebih besar, lebih luas aplikasi
berbasis. Pengenalan sistem ERP untuk menggantikan dua atau lebih mandiri
aplikasi menghilangkan kebutuhan untuk antarmuka eksternal diperlukan antara
sistem sebelumnya, dan memberikan manfaat tambahan yang berkisar dari
standarisasi dan pemeliharaan lebih rendah (sistem satu bukan dua atau lebih)
untuk lebih mudah dan / atau lebih pelaporan kemampuan (seperti biasanya semua
data disimpan dalam satu database).
Sistem
ERP dapat berada pada server terpusat atau didistribusikan di seluruh modular
unit perangkat keras dan perangkat lunak yang menyediakan “pelayanan” dan
berkomunikasi pada jaringan area lokal. Desain terdistribusi memungkinkan
sebuah bisnis untuk mengumpulkan modul-modul dari vendor yang berbeda tanpa
memerlukan penempatan beberapa salinan yang kompleks, sistem komputer mahal di
daerah-daerah yang tidak akan menggunakan kapasitas penuh.
ERP
berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri
adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang
sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur,
logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akuntasi
perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol
aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan,
manajemen kualitas dan sumber daya manusia.
ERP
sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan
dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front
Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk
e-Commerce, Customer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.
Perusahaan
besar di dalam dan luar negeri menggunakan ERP termasuk: ExxonMobil, BASF,
British Petroleum, ChevronTexaco, Wal-Mart, Coca-Cola, Hewlett Packard,
Haliburton, Mitsui, Astra, Garuda, PERTAMINA, IndoMobil, Bank Mandiri, dll.
Banyak
juga universitas besar di luar negeri yang menggunakan ERP untuk mengelola
administrasi mahasiswa, keuangan, kepegawaian, pembelian, dll
SAP
adalah perusahaan yang memiliki pangsa pasar (market share) terbesar di dunia
untuk software ERP. Keahlian dalam bidang ERP SAP Insya Allah membuka peluang
karir baik di dalam maupun di dalam negeri.
Manfaat
dari system ERP itu sendiri secara umum :
- Menawarkan sistem terintegrasi didalam perusahaan, sehingga proses dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien
- Memungkinkan melakukan integrasi secara global
- Menghilangkan kebutuhan pemutakhiran dan koreksi data seperti yang terjadi pada sistem yang terpisah
- Memungkinkan manajemen mengelola operasi dan tidak memonitor saja dan lebih mampu menjawab semua pertanyaan yang ada
- Membantu melancarkan pelaksanaan manajemen rantai pasok serta memadukannya
- Memfasilitasi hubungan komunikasi secara internal dan eksternal dalam dan luar organisasi
- Dapat menurunkan kesenjangan antara pemrograman dengan cara perawatan sistem yang syah
- Dapat menurunkan kompleksitas aplikasi dan teknologi
FOLLOW ME: INA WATI SANDI :)